Menyambut 1 Muharram di Traji Temanggung (SURONAN)
SURONAN di Traji Temanggung.
Keduselatan.com, Temanggung – Ritual Sendang Sidukun, Menyambut Suro di Traji Temanggung, Ritual ini dilakukan warga Traji Parakan Temanggung pada malam tahun baru Islam atau Tahun Baru Kalender Jawa, Yaitu 1 Sura / 1 Muharram.
Seperti yang sudah dilakukan setiap tahunnya, ritual ini dipimpin oleh Kepala Desa Traji dengan didampingi Istri di mata air Sendang Sidukun, sendang terletak dipinggir jalan raya Parakan – Sukorejo, Warga yang hadir tidak hanya dari warga Desa Traji tapi juga warga Temanggung secara keseluruhan, bahkan ada yang dari luar Temanggung.
“Tidak hanya dari warga desa tetapi juga daerah lain seperti Demak, Tegal, Klaten, Yogyakarta, Semarang, Wonosobo, Kendal yang percaya akan tercapai cita-citanya dengan mengikuti ritual di sini pada malam ini,” kata Pak Kades.
Dalam Ritual ini, Kepala desa dengan didampingi istri menggunakan pakaian adat Jawa kebesaran kerjaan dengan diiringi oleh warga laki-laki baik perangkat desa maupun warga biasa dengan menggunakan pakaian adat Jawa gaya Yogyakarta.
Ritual dimulai dengan berjalan kaki dari balai desa menuju mata air sendang sidukun yang berjalak 500 meter dengan mengusung tandu sesaji dan dua gunungan hasil bumi masyarakat Traji.
Untuk isi sesaji diantaranya ada jajan pasar, kembang, kemenyan, ingkung ayam, kepala kambing dan minuman sedangkan untuk gunungan biasanya berupa kacang panjang, sawi, cabai, bawang merah, bawang putih, terong dan singkong, Ritual dilaksanakan antara pukul 18.00 – 19.00 WIB.
Mata air sendang sidukun sendiri merupakan sumber air utama bagi para petani setempat, dengan jumlah penduduk sekitar 3.600 jiwa atau 995 KK.
Rangkaian ritual berikutnya adalah pembacaan doa oleh kades dan warga langsung menceburkan diri ke dalam sendang dan berebut aneka sesaji yang berada di dekat mata air tersebut, hal yang dinantikan juga adalah pembagian ari dari mata air tersebut oleh juru kunci Sendang sidukun.
Setelah ritual di Sendang selesai maka rombongan akan kembali ke balai desa, kades dan istri duduk berdampingan dan mendapat sungkeman dari semua perangkat desa dan warga sekitar. Menurut kades Traji tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 200 tahun setiap malam 1 suro.
Kemeriahan dirasakan jauh-jauh hari dengan adanya pasar malam dimana warga masyarakat menggelar lapak dagangannya dikiri kanan jalan raya dan arena permainan di Lapangan desa setempat, dan puncaknya adalah H-3 sampai H+4 dari 1 suro yang biasa ditutup dengan wayangan.(den)
sumber : http://www.keduselatan.com/ritual-sendang-sidukun-menyambut-suro-di-traji-temanggung.html
0 komentar: